eSport  

E-Sport Khusus Perempuan 2022 : Pembuktian Ladies Gamer!

Untitled design 1

Untitled design 1

Perlukah e-sport khusus perempuan? Pertanyaan tersebut mengundang pro kontra di antara para gamers, maupun penyelenggara. Nyatanya, saat ini jumlah player wanita hampir sama dengan pria.

Sebagai salah satu bentuk olahraga, kini e-sport sudah mulai masuk dalam ajang olahraga bergengsi, seperti Sea Games dan Asean Games. Namun, perlukah pembedaan gender dalam turnamen, layaknya olahraga tradisional?

E-sport Khusus Perempuan : Kesetaraan Gender dalam Game

Sayangnya, beberapa gamer masih memandang rendah kemampuan wanita dalam berkompetisi di dunia game. Bahkan, sering ada ungkapan “bermain seperti perempuan” untuk menyebut gamer yang permainannya buruk.

Pada kenyataannya, tidak sedikit pro player wanita yang mampu meraih prestasi. Salah satunya adalah atlet StarCraft II yang berhasil memenangi beberapa turnamen major, yaitu Sasha Hostyn (Scarlett).

Masih banyak lagi gamer wanita yang mempunyai skill baik dan layak mendapat peran setara dengan pemain pria dalam turnamen. Di Indonesia, ada BTR Alice yang masuk di tim Red Aliens Bigetron.

Jadi, sebenarnya dalam dunia e-sport, sudah selayaknya wanita mendapat tempat dan penghargaan yang sama. Sayangnya, ada beberapa turnamen khusus perempuan yang hanya sekadar kegiatan pelengkap.

pada beberapa event, turnamen e-sport khusus perempuan ini merupakan bagian dari hiburan dan pendamping event utama. Hadiahnya pun terasa tidak sebanding, karena sangat kecil.

Meskipun demikian, turnamen tersebut bisa menjadi ajang pembuktian dan batu loncatan bagi atlet e-sport perempuan. Nantinya tentu bisa menjadi bekal mengikuti turnamen utama.

Ladies Series Sea Invitational SEACA

Berbicara mengenai e-sport khusus perempuan, tentu tidak bisa mengesampingkan gelaran UniPin, yaitu Turnamen MLBB Ladies Series Season 2. Ajang bergengsi ini, nantinya akan didukung official gaming gear dari Fantech.

Gelaran tersebut akan mengadu beberapa tim e-sport khusus wanita di seluruh Indonesia. Tentunya ini mendapatkan antusiasme dan sambutan hangat, tidak hanya dari gamer, melainkan penonton.

Pada kenyataannya, tercatat bahwa antusiasme penonton turnamen khusus perempuan justru lebih tinggi daripada laga campuran. Bisa jadi hal ini juga bukti dukungan bagi ladies gamer.

Pada dasarnya, gelaran Ladies Series dari UniPin ini bukanlah event sekadarnya. Tercatat, prize pool turnamen ini adalah Rp 150 juta. Adapun hadiah lainnya adalah 5 set Fantech Mint Edition.

Hadiah yang cukup menarik tersebut tentu akan menambah antusiasme peserta. Harapannya, hal ini memacu jiwa berkompetisi untuk meraih gelar sebagai yang terbaik.

Manfaat Turnamen e-sport Khusus Perempuan

Dari sisi pemain, semestinya turnamen besutan UniPin ini menjadi angin segar dalam eksistensi player perempuan. Mengingat di Indonesia, jumlah gamer wanita hampir sama dengan pria, ini merupakan suatu kesempatan untuk unjuk gigi.

Sebagaimana penjelasan Debora Imanuella, SVP UniPin Community, ajang tersebut memang cocok sebagai media pembuktian gamers perempuan. Selain itu juga bisa menjadi sarana melatih mental dan skill.

Lebih lanjut, Debora mengatakan bahwa Ladies Series ini juga merupakan momen membiasakan diri dengan skema pertandingan. Nantinya, para ladies gamer ini bisa lebih percaya diri dan memiliki pengetahuan teknis pada event internasional.

Rasanya, turnamen dengan sponsor utama Virgo, perusahaan aplikasi digital ini, bakal menjadi laga menarik. Di samping itu, event yang berlangsung tanggal 10-20 Maret 2021 tersebut juga mendapat dukungan dari PBESI.

Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PBESI), melalui KaBid Humas Ashadi Ang, menyambut positif event Ladies series season 2 UniPin ini. Harapannya, selain menjadi wadah, juga sebagai pendukung pertumbuhan ladies scene yang positif.

Jadi, Jangan lewatkan Turnamen e-sport khusus perempuan, Mobile Legends Bang Bang Ladies Series Sea Invitational SEACA Maret Nanti. Jadilah saksi ketangkasan atlet e-sport perempuan dalam memenangi laganya.